Sabtu, 06 April 2013

Pemakaian Scrub Wajah


Kulit wajah yang kusam dan kasar tak selalu bisa diatasi hanya dengan mencucinya dengan sabun muka atau masker. Anda juga perlu melakukan eksfoliasi, atau pengelupasan, untuk menghilangkan sel-sel kulit mati, membersihkan kotoran yang menyumbat pori-pori, dan merontokkan lemak berlebih atau jerawat. Eksfoliasi juga meningkatkan aliran darah ke wajah, sehingga memberikan tampilan wajah yang berseri-seri.
Namun, kadang-kadang kita tidak menyadari bahwa teknik pengelupasan yang kita lakukan ternyata kurang tepat. Jika caranya salah, kulit tidak menjadi mulus, malah mungkin meradang. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, coba gunakan cara berikut.
Lakukan pengelupasan pada pagi hari. Kulit akan melakukan regenerasi pada malam hari, sehingga pagi hari merupakan waktu yang pas untuk menghilangkan sel-sel kulit mati. Namun, jangan menggosok kulit terlalu kencang dan terlalu sering. Sekali atau dua kali seminggu sudah cukup, meskipun kulit Anda tergolong berminyak (untuk kulit yang sensitif, cukup sekali seminggu). Melakukan pengelupasan secara berlebihan tidak baik untuk kulit Anda yang lembut. Sehabis melakukan pengelupasan atau scrubbing, aplikasikan moisturizer untuk menjaga kelembaban kulit dan mengatur produksi minyak.
Gosok dengan lembut. Basuh muka dengan air hangat, lalu mulailah menggosok wajah dengan gerakan memutar ke arah atas. Namun, menurut Henriksen, kesalahan terbesar yang dilakukan orang saat men-scrub wajah adalah menggosoknya terlalu keras. "Gosok perlahan saja, biarkan partikel eksfoliasi yang bekerja. Anda hanya membantu agar partikel tersebut meluncur di sekujur wajah; dengan cara itu kulit akan terasa nyaman dan Anda sendiri tidak berlebihan memperlakukannya," katanya.
Pilih produk scrub yang tepat. Butiran scrub yang kasar kadang-kadang bisa membuat wajah memerah. Sebaiknya Anda menggunakan scrub yang juga disebut mikrodermabrasi. Artinya, butiran scrub yang digunakan lebih kecil, sehingga tidak akan merusak kulit. Scrub mikrodermabrasi biasanya menggunakan gula, biji jojoba, dan tepung almond. Bahan-bahan ini efektif menyingkirkan sel-sel kulit mati namun tidak terlalu kasar untuk kulit.
Ketahui jenis kulit Anda. Sebelum membeli produk scrub untuk wajah, amati jenis kulit Anda. Ole Henriksen, menyarankan Anda untuk berdiri di bawah cahaya matahari dalam kondisi kulit yang sudah dibersihkan, lalu berkaca. Apakah kulit Anda tergolong kering?  Jika ya, pilih produk yang bahannya lembut. Jika kulit Anda berminyak, pastikan Anda tidak menghilangkan terlalu banyak minyak dan malah memperburuk kondisi kulit Anda. Kalau kulit Anda cenderung berjerawat, konsultasikan dulu dengan dokter kulit sebelum melakukan pengelupasan. Hal terpenting saat mengeksfoliasi adalah mengetahui apa yang Anda lakukan.

Meski Gemuk, Jangan Takut Main Warna


Perempuan dengan tubuh gemuk mungkin tidak memiliki banyak pilihan busana dibandingkan mereka yang bertubuh langsing. Terkadang, ketika ingin mengenakan pakaian yang sedang tren, pakaian tersebut tidak menyediakan ukuran yang sesuai untuk tubuh mereka.
Untuk Anda yang punya masalah seperti ini, perancang Ivan Gunawan beberapa trik untuk mengatasinya.
"Dalam pemilihan warna, sebenarnya warna apa pun bagus untuk orang berbadan gemuk. Tidak ada aturan bahwa orang gemuk harus selalu pakai warna hitam," ucapnya.
Memang, ia menambahkan, memakai busana warna hitam atau warna gelap memang membuat mereka yang bertubuh besar jadi terlihat lebih ramping. Namun, warna hitam juga dapat membuat mereka terlihat lebih besar. Pasalnya, orang yang berbadan gemuk memang sangat sulit dalam pemilihan warna dan model pakaian.
"Intinya, tutupi kekurangan dan tetap berusaha menarik, dan itulah tugasnya desainer. Orang gemuk jangan pernah salah pilih bahan. Pilihlah bahan yang dapat menyerap keringat. Harus bahan seperti sutra, jangan bahan yang kebanyakan polyesternya," tutup Ivan.

Sumber : Kompas

Toner Bikin Make-Up Lebih Nempel


Kulit wajah dan sehat tidak bisa didapatkan dengan cara yang instan. Perawatan kulit pun harus dilakukan secara bertahap untuk mendapatkan hasil maksimal dari tiap produk pembersih kulit yang digunakan. Untuk mendapatkan kulit wajah yang bersih sempurna, Rhonda Solberg, menyarankan untuk menggunakan cleanser dan toner secara terpisah.
Ia mengemukakan para perempuan yang melewatkan tahap pemberian toner ke wajah setelah menggunakan cleanser. Penggunaan toner dianggap ribet dan tak terlalu penting, karena perannya dianggap bisa diganti dengan bilasan air atau dilap dengan kapas. Padahal, fungsi toner tidak bisa digantikan, karena toner mengandung banyak bahan khusus yang bisa mengangkat kotoran dan residu cleanser yang tidak bisa dihilangkan oleh air atau kapas.
Perempuan lulusan University of Minnesota ini juga mengungkapkan kesadaran pemakaian toner di Asia yang masih sangat rendah. Mereka lebih memilih produk perawatan 2in1 yang menjanjikan cara pakai yang lebih praktis. Meski cara itu memang praktis, namun Rhonda menyarankan untuk menghindari produk-produk campuran ini.
"Formulasi antara pembersih dan toner yang dicampur menjadi satu akan mengurangi efektivitas masing-masing skincare di dalamnya. Akibatnya, residu pembersih dan kotoran tidak akan terangkat sempurna," jelas Rhonda.
Rhonda mengungkapan bahwa toner memiliki banyak manfaat untuk kulit wajah, antara lain mengangkat residu cleanser yang menempel di wajah, dan memberi kelembaban pada permukaan kulit. Ketika menggunakan pembersih wajah (terutama scrub), lapisan kulit terluar akan ikut terkikis sedikit bersama dengan kotoran yang menempel. Kondisi ini akan membuat kulit wajah rentan mengalami kekeringan. Aplikasi toner akan membantu menghidrasi kulit, dan beberapa kandungan bahan alami di dalamnya akan membantu menenangkan kondisi kulit dan menekan iritasi.
"Aplikasi toner juga membantu mempersiapkan kulit wajah untuk menerima perlakuan dan perawatan selanjutnya. Toner juga akan membantu make-up Anda bertahan lebih lama dan menempel rata di wajah. Misalnya, pelembab wajah dan bedak akan lebih menempel rata setelah penggunaan toner ini," ungkap Rhonda.